Hidupku tak pernah lepas dari belaian para wanita, sewaktu kecil malaikat suci yang ku panggil ibu selalu melindungi dan menyayangiku, adikku dan kami semua. Tiap helaan nafasnya kasih sayang dan cinta yang tulus dari hati yang putih. Dan kini setelah aku menikah aku tak lepas dari belaian seorang wanita, bidadari bersayap yang kupanggil sayang/istri. Pernah suatu malam aku terbangun dari tidur dan aku tertegun saat melihat istriku yang setengah tertidur sembari memberi ASI untuk anak kami yang baru berumur 2 bulan, dengan tenang anakku tidur sambil minum ASi ibunya seakan akan iya tidur dihamparan salju yang empuk dan sejuk. Tiba tiba saat itu air mataku menetes tanpa aku sadari, aku teringat saat kecil pasti ibu ku juga memberi ku ASI seperti itu betapa bahagianya aku. Tapi aku juga terharu dan bangga melihat istriku, ibu dari anak anak ku yang sedang berjuang memberikan ASI-nya pada anak kami. Perlahan aku ambil anak kami dari pangkuannya dan ku baringkan diatas tempat tidurnya, dan dengan kantuk yang sudah tak tertahan istriku pun kembali ke peraduannya hanya sehelai selimut yang mampu ku lakukan untuk menyelimutinya. Tuhan Terima kasih telah kau ciptakan makhluk yang begitu indah dan mulia untuk ku. Keindahan mereka—WANITA—kemuliaan mereka. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar